Deep Well Pump LEO
Deep Well Pump LEO atau lebih terkenal dengan istilah pompa satelit, berbentuk silinder memanjang seperti pipa dengan diameter yang beragam. Pompa satelit atau pompa sumur dalam sesuai namanya memiliki fungsi untuk pendistribusian air yang berasal dari sumur dalam. Seberapa dalam sebenarnya yang tergolong pada kategori sumur dalam? Jawabannya adalah lebih dari 22 kaki atau setara 7 meter.
Ketinggian ini setara hampir bangunan 2 lantai, atau sama dengan pipa sepanjang 2 lonjor jika masing-masing pipa sepanjang 4 meter. Namun beberapa rumah atau fasilitas lain bahkan melakukan pengeboran hingga 100 sampai 300 meter ke dalam. Dengan kedalaman yang melebihi dari kapasitas pompa sedot pada umumnya, maka pompa sumur dalam ini menjadi kebutuhan.
Meski demikian kita perlu menyadari bahwa kualitas air sumur tidak selamanya sama, hal ini mempengaruhi juga pada pilihan jenis pompa. Pompa sumur dalam juga memiliki jenis bersesuaian dengan air yang ada, beberapa menggunakan komponen stainless steel, beberapa lainnya tidak. Perbedaan pilihan ini bisa terjadi tergantung jenis air yang melalui chamber pompa, semakin tinggi tingkat korosi air, semakin harus menjauhi bahan komponen dari besi.
Deep Well Pump LEO
Deep Well Pump LEO memiliki beberapa tipe yang dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan, mulai dari jenis konvensional hingga paling mutakhir. Sistem paling mutakhir sejauh ini menjadikan pompa dapat bekerja menggunakan daya yang berasal dari energi terbarukan. Seperti yang kita ketahui bahwa secara umum, pompa menggunakan daya yang cukup besar selama beroperasi.
Bukan hanya itu, sebagian besar pompa berjalan dengan menggunakan arus AC karena tingginya kebutuhan untuk motor penggerak. Namun sekarang, dengan adanya perhatian terhadap penggunaan energi terbarukan dan industri hijau, pompa mulai berkembang menjadi lebih ramah lingkungan. Pasalnya seperti yang kita ketahui konsumsi daya listrik paling besar adalah sektor industri yang pasti sedikit banyak menggunakan pompa secara terus menerus.
Energi terbarukan dapat berasal dari tenaga surya, tenaga air, tenaga angin, atau yang sekarang sedang senantiasa terus berkembang adalah tenaga nuklir. Kebutuhan akan energi terbarukan mungkin akan baru terlihat manfaatnya ketika penurunan ketersediaan energi fossil telah mencapai batas yang membahayakan. Meski dalam beberapa tahun terakhir banyak pihak yang telah menyuarakan hal ini, transisi terhadap penggunaan energi terbarukan ini masih tetap menjadi kendala dan tantangan bagi banyak pihak.