Membran RO Air Payau
Membran RO Air Payau berguna pada rangkaian mesin RO untuk pengolahan air payau yang umumnya berada pada daerah pesisir. Mesin RO merupakan mesin pengolahan air yang menggunakan teknik reverse osmosis untuk memperoleh air dengan kualitas lebih baik. Penggunaan teknik reverse osmosis dalam pengolahan air kerap kita temukan terutama untuk kebutuhan industri dan bahkan rumah tangga.
Reverse osmosis sendiri merupakan teknik yang memungkinkan pemisahan sedimen terlarut dalam air sehingga air menjadi murni. Pemisahan sedimen dari air yang tadinya pekat, menjadi lebih murni, sehingga menyisakan air saja. Meski demikian, hasil yang akan kita dapat masih bervariasi dan bukan merupakan angka pasti terutama jika air baku sangat bervariasi.
Kondisi air baku yang memiliki kategori payau umumnya berada pada hasil uji TDS (total dissolve solid) di angka 1000 ppm. Beberapa mesin RO air tawar juga memiliki ketahanan terhadap air baku dengan TDS hingga 1000 ppm. Sejatinya ketahanan ini berasal dari komponen membran yang ada di dalam mesin yang mana spesifikasi khusus dari manufaktur yang dapat memberikan batas ketahanan tersebut.
Membran RO Air Payau
Membran RO Air Payau memiliki ketahanan hingga kadar TDS yang cukup tinggi, beberapa produk membran bahkan hingga 5 g/l. Air baku untuk kondisi air laut sendiri sudah bisa tergolong air laut apabila di atas 3000 ppm. Untuk membran jenis air laut sendiri, umumnya memiliki ketahanan bahkan untuk air dengan kondisi TDS 45000 ppm.
Membran air payau umumnya bekerja pada tekanan rendah hingga tinggi, beberapa produk kerap bekerja lebih baik pada tekanan tinggi saja. Tekanan yang umum kita temukan untuk pengoperasian mesin pengolahan air payau menjadi air tawar adalah 15 bar. Sementara itu, tekanan maksimal dari jenis membran high pressure bahkan mampu mencapai 20 bar dengan tekanan maksimal 41 bar.
Penggunaan membran dengan tekanan tinggi tentunya harus sesuai dengan spesifikasi membran, sebab hal ini berkaitan dengan kemurnian air hasil. Membran dengan spesifikasi low pressure tidak bisa menghasilkan air dengan kemurnian di atas 99%. Sementara itu, membran dengan spesifikasi high rejection umumnya mampu menghasilkan air dengan tingkat rejeksi di atas 99%.