
Potensi air limbah rumah tangga menjadi jalan keluar mengatasi kelangkaan air bersih dengan menggunakan kembali air yang tergolong Greywater. Potensi Limbah Rumah Tangga
Sebagian dari kita mungkin masih belum mengenal istilah greywater, meskipun hampir setiap hari kita bersinggungan dengan hal yang satu ini.
Data menunjukkan bahwa sebagian besar negara berkembang masih memiliki kesadaran yang rendah untuk menggunakan kembali jenis air ini. Potensi Limbah Rumah Tangga
Namun, dengan semakin tingginya kebutuhan akan air bersih termasuk di negara berkembang para peneliti mulai memfokuskan mengolah kembali greywater.
Meski terbilang limbah air jenis greywater sejatinya masih tergolong air dengan kontaminasi yang tidak terlalu berat jika kita bandingkan dengan limbah industri. Potensi Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga ini sebagian besar masih langsung terbuang ke sungai, yang menjadikan kualitasnya tentu merosot drastis.
Penambahan kontaminan yang berbahaya lain pada sungai akhirnya ikut memperburuk kualitas air menjadi blackwater. Potensi Limbah Rumah Tangga
Potensi Limbah Rumah Tangga untuk Kebutuhan Air Bersih
Pertanian membutuhkan setidaknya 40% dari total konsumsi air bersih dari keseluruhan konsumsi air bersih di sebuah area pemukiman. Potensi Limbah Rumah Tangga
Kebutuhan yang begitu mendominasi dari total keseluruhan kebutuhan air akan menjadi masalah di kemudian hari jika tidak ada perhatian.
Pasalnya jika hal ini terus menerus berlangsung, maka ada perkiraan bahwa pada tahun 2030, 2 dari 3 orang di dunia berpotensi mengalami kekurangan air. Potensi Limbah Rumah Tangga
Perkiraan ini tentunya semakin menjadi kenyataan di mana akhir-akhir ini kita sudah melihat semakin terbatasnya air bersih, khususnya di musim kering.
Sehingga, dengan adanya fakta ini, kita harus mulai menggunakan air berjenis Greywater.
Sekarang pertanyaannya mengapa greywater? Potensi Limbah Rumah Tangga
Potensi Greywater dari Limbah Rumah Tangga
Alasan mengapa greywater menjadi pilihan untuk kita olah kembali adalah rendahnya tingkat kontaminasi dari greywater. Potensi Limbah Rumah Tangga
Rendahnya tingkat kontaminasi artinya pengolahan yang sederhana saja mampu untuk mengembalikan kualitas air ke kondisi semula yaitu air bersih.
Dengan demikian, persediaan air bersih dapat kita amankan dan tidak terjadi saling rebut antara kebutuhan air untuk irigasi dan rumah tangga. Potensi Limbah Rumah Tangga
Secara umum, kontaminasi pada greywater memang lebih rendah karena greywater umumnya berasal dari kamar mandi, mesin cuci dan juga sink.
Kontaminan pada tempat-tempat tersebut secara dominan mengandung bahan-bahan bekas pencucian yang mempengaruhi parameter seperti turbidity, TSS, pH dan semisalnya. Potensi Limbah Rumah Tangga
Tingkat Kekeruhan Air atau Turbidity
Kekeruhan pada air dapat berpengaruh pada pengolahan air khususnya eliminasi mikroorganisme yang menggunakan pancaran sinar UV.
Pancaran sinar UV, memiliki nilai transmisi tergantung dari kekeruhan air yang melalui chamber pada sistem sterilisasi menggunakan lampu UV. Potensi Limbah Rumah Tangga
Nilai ini lebih terkenal dengan istilah UVT Value (UV Transmission Value), nilai ini menunjukkan tingkat transmisi sinar UV pada air dengan tingkat kekeruhan tertentu. Potensi Limbah Rumah Tangga
Secara sederhana, semakin tinggi tingkat kekeruhan pada badan air, maka semakin kecil pula UVT Value pada badan air tersebut.
UVT Value yang rendah artinya, semakin kecil efektivitas sinar UV melakukan proses sterilisasi mikroorganisme pada badan air, karena sinar UV terhalang oleh tingginya tingkat kekeruhan.
Ketika efektivitas menurun, artinya keberadaan mikroorganisme masih ada di dalam badan air, dan tentu kita tidak ingin hal ini terjadi. Potensi Limbah Rumah Tangga
Sejatinya, tetap tersedia cara untuk memastikan efektivitas sterilisasi tetap terjaga, namun tentunya akan memakan biaya lebih besar.
Oleh karena pertimbangan ini, greywater menjadi opsi bagi kita untuk mendapatkan kembali air bersih.
Berbeda dengan blackwater yang memiliki tingkat kekeruhan lebih pekat dengan kontaminasi lain yang juga lebih banyak. Potensi Limbah Rumah Tangga
Total Suspended Solid (TSS)
Pernahkah kita lihat kopi yang memiliki ‘ampas’ yang berada di dasar gelas saat kita meminum kopi? Itulah gambaran kecil dari TSS.
Sedimen yang tertahan saat kita melakukan pengadukan dan seolah telah larut di dalam badan air lalu mengendap saat air lebih stabil, inilah yang disebut TSS.
Pada kasus greywater kandungan TSS jauh lebih sedikit dan jauh lebih homogen dari sisi jenis kontaminan yang ada pada badan air. Potensi Limbah Rumah Tangga
Sehingga dengan adanya jenis yang lebih mudah terdeteksi ini, pengolahan juga akan lebih sederhana dan tidak membutuhkan pengolahan yang melibatkan kompleksitas tinggi.
Pengolahan yang sederhana tentunya lebih mudah dan lebih murah dan dapat menjadi solusi untuk pengolahan air rumah tangga. Potensi Limbah Rumah Tangga
Skala pH (Potential of Hydrogen)
Mungkin kita baru saja mengetahui bahwa pH merupakan singkatan dari potential of Hydrogen yang umumnya berguna untuk mengetahui tingkat keasaman larutan atau padatan.
Pada air bersih untuk kebutuhan sanitasi, nilai pH umumnya menunjukkan angka 6.5 hingga 7.5 atau bisa kita golongkan pada pH normal. Potensi Limbah Rumah Tangga
Skala pH berada pada rentang 0 hingga 14, yang umumnya juga disertai warna dari merah hingga coklat.
Semakin asam sebuah larutan atau padatan berarti semakin kecil angka pada skala pH, sebaliknya semakin basa maka angkanya semakin besar.
Sementara itu pada sebuah studi di Vietnam, tepatnya di Ho Chi Minh City ibu kota Vietnam, didapati nilai pH dari beberapa titik greywater berada pada rentang 6-10.
Dari nilai ini, kita dapat asumsikan bahwa limbah rumah tangga cenderung didominasi oleh senyawa yang bersifat basa atau alkali.
Dengan demikian, hal yang harus kita lakukan adalah menurunkan angka 10 menjadi di antara 6.5 hingga 7 sehingga bisa kita gunakan.
Metode Pengolahan Limbah Rumah Tangga
Seperti yang sudah sempat kita bahas sebelumnya, faktor kemudahan dan keterjangkauan menjadi alasan bagi peneliti lebih fokus pada pengolahan greywater.
Karena letak pengolahan dan pelakunya secara umum adalah rumah tangga, maka tentu saja, faktor keterjangkauan dan kemudahan menjadi sangat penting.
Hal ini dikarenakan, keberadaan negara-negara berkembang dengan ekonomi yang juga berkembang, tentu tidak dapat menjangkau solusi yang terlalu kompleks.
Solusi yang kompleks, artinya akan banyak investasi di awal yang tentu tidak menarik bagi rumah tangga.
Sehingga metode pengolahan limbah rumah tangga berada pada fokus utama faktor keterjangkauan dari sisi biaya investasi.
Faktor kedua adalah faktor kemudahan yang mana secara umum terbagi dalam kemudahan mendapatkan produk, kemudahan mendapat suku cadang dan kemudahan penggunaan.
Tiga sub-faktor tersebut harus berada pada satu titik yang tetap termasuk dalam kategori terjangkau, sehingga kita tidak akan menemukan solusi yang berjenis fully automatic.
Bahkan dari sisi material, sebisa mungkin berasal dari bahan-bahan sehari-sehari atau barang-barang limbah lainnya yang masih bisa digunakan dalam proses pengolahan.
Sehingga dengan ini beberapa metode yang dapat kita gunakan dalam pengolahan terbagi dalam metode filtrasi secara fisik, filtrasi bertekanan dan sterilisasi.
Metode Filtrasi Secara Fisik untuk Mengolah Potensi Limbah Rumah Tangga
Filtrasi secara fisik secara umum menggunakan media filter alami yang berasal dari alam dan sebagiannya lagi berupa media sintetis.
Media filter yang berasal dari alam secara umum berfungsi untuk mengurangi kadar kontaminan yang berukuran lebih besar.
Kontaminan tersebut dapat berupa kontaminan organik maupun kontaminan non-organik.
Adapun untuk media filter sintetis, secara umum berfungsi untuk menurunkan kandungan jenis senyawa tertentu pada air.
Hal ini dapat kita temukan pada air yang mungkin mengandung beberapa senyawa seperti kandungan besi, kandungan kapur, klorin dan senyawa lain pada air.
Meskipun, secara umum, kandungan besi secara umum tidak berada dalam jumlah besar pada limbah rumah tangga.
Selain itu, beberapa waktu terakhir, dengan adanya isu keberlanjutan, ada juga media filter daur ulang.
Media filter ini menggunakan bahan-bahan yang selama ini tergolong limbah.
Namun setelah melalui proses sedemikian rupa, limbah-limbah ini bisa berfungsi sebagai media filter.
Metode Filtrasi Bertekanan untuk Mengolah Potensi pada Limbah Rumah Tangga
Filtrasi dengan tekanan operasional tertentu umumnya berguna untuk memisahkan partikel yang berukuran lebih kecil.
Partikel yang lebih kecil umumnya dapat terpisah dari badan air umumnya menggunakan teknologi membran dengan pori yang bervariasi.
Teknologi filtrasi menggunakan membran memiliki rentang ukuran pori-pori yang bervariasi kurang dari 0.01 milimeter.
Ukuran tersebut lebih kecil dari ukuran yang dapat teratasi dengan hanya menggunakan media filter fisik.
Penggunaan metode ini dapat memperbaiki kondisi kekeruhan pada badan air, dan dapat mengatasi beberapa masalah lain.
Sterilisasi pada Badan Air
Metode berikutnya untuk memastikan greywater dapat untuk kita gunakan kembali adalah dengan memastikan badan air bebas dari kontaminasi mikroorganisme.
Kontaminasi oleh mikroorganisme dapat teratasi dengan menggunakan beberapa jenis alat sterilisasi.
Alat sterilisasi seperti lampu UV sering menjadi pilihan untuk mengatasi kontaminasi mikroorganisme.
Dengan instalasi lampu UV pada sistem distribusi, kontaminasi dari mikroorganisme dapat kita cegah.
Artinya, air yang akan kita gunakan memiliki kecenderungan untuk berada pada kualitas yang stabil dan tidak berubah.
Hal ini berdasarkan aktivitas mikroorganisme yang umumnya menyebabkan kontaminasi organik, yang mungkin kembali menurunkan kualitas air.
Hasil Akhir Pengolahan
Pengolahan menggunakan air baku berasal dari sumber air limbah dan metode paling sederhana, tentu tetap memerlukan target.
Secara fisik, semakin jernih air yang dapat terlihat oleh mata, maka air tersebut semakin baik kualitasnya.
Air dengan kekeruhan rendah secara umum lebih mudah untuk mentransmisikan sinar UV dan lebih mudah untuk kita olah.
Namun, dengan kondisi air baku greywater kekeruhan dapat mencapai angka lebih dari 200 NTU yang berasal dari kitchen sink.
Bahkan nilai kekeruhan paling rendah sekali pun berada pada angka kisaran 30 NTU.
Nilai ini dengan gabungan metode pengolahan yang kami jelaskan sebelumnya dapat berkurang hingga kurang dari 10 NTU untuk air baku yang bernilai kisaran 30 NTU.
Sementara air baku yang bernilai di atas 200 NTU dapat berkuran hingga di bawah 50 NTU.
Dari nilai kekeruhan ini saja kita dapat temukan bahwa pengolahan kembali air greywater bisa menghadirkan solusi air bersih.
Kesimpulan
Kekurangan air bersih yang mungkin terjadi pada tahun 2030 bukanlah sesuatu yang tidak bisa untuk kita hindari.
Mengolah kembali air yang kita gunakan pada kebutuhan yang minim kontaminasi dapat membantu mengatasi potensi masalah tersebut.
Air yang masih tergolong ke dalam greywater dapat kita gunakan kembali setelah melalui beberapa metode pengolahan.
Metode pengolahan untuk mengolah jenis air ini harus memiliki poin keterjangkauan termasuk juga poin kemudahan.
Dalam artian, mudah untuk mendapat produk (material), mudah untuk medapat suku cadang dan mudah untuk kita operasikan.
Pengolahan dapat melibatkan beberapa metode seperti metode filtrasi fisik, filtrasi bertekenan dan sterilisasi badan air.
Dengan menggunakan metode tersebut, hasil yang cukup menjanjikan akan kita dapatkan, perubahan yang signifikan dapat kita amati.