
Filter Air, Pasir Silika vs Actived Glass
Pasir silika dan Actived Glass biasanya di buat sebagai media filter air, Simak keunggulan dan kekurangannya:
Air bersih itu kebutuhan utama semua makhluk bumi, ga bisa di ganggu gugat. Tapi, makin ke sana ke sini, air bersih lumayan susah di dapat. Populasi manusia terus bertambah, industri juga makin berkembang pesat.
Nah, salah satu cara penting buat dapetin air bersih adalah dengan filtrasi atau penyaringan. Ada banyak media filter yang bisa di pakai, tapi yang paling umum itu pasir silika dan recycled glass (Actived glass filter media atau AGFM). Mana yang lebih oke di antara keduanya?
Pasir Silika Jadi Andalan Sejak Dulu Kala
Pasir silika, atau kadang disebut pasir kuarsa, udah lama banget jadi pilihan utama buat nyaring air. Bahannya gampang di cari, harganya juga relatif murah, dan yang penting.
Pasir ini lumayan ampuh buat ngilangin partikel-partikel kotoran dan endapan dari air. Jadi, nggak heran kalau pasir silika banyak di pakai di mana-mana.
Kelebihan Pasir Silika
- Gampang Didapat dan Murah: Cari pasir silika itu gampang banget di berbagai daerah. Harganya juga bersahabat di kantong.
- Dompet Aman: Harganya ramah di kantong. Buat yang budgetnya terbatas, pasir silika adalah pilihan yang masuk akal. Apalagi kalau kamu pinter nawar, bisa dapet harga miring!
- Lumayan Buat Kotoran Kasar: Pasir silika bisa nyaring lumpur, endapan, dan partikel-partikel gede lainnya. Air jadi keliatan lebih jernih. Coba deh bandingin air sebelum dan sesudah difilter, pasti keliatan bedanya.
- Udah Teruji Waktu: Orang udah pakai pasir silika buat filter air selama puluhan tahun. Jadi, kita udah tahu apa yang bisa dan nggak bisa dilakuin sama pasir ini. Ini kayak resep masakan warisan dari nenek, udah pasti enak dan aman.
Kekurangan Pasir Silika
- Kurang Jago Buat Kontaminan Kimia: Pasir silika itu kayak saringan biasa. Dia cuma bisa nyaring kotoran fisik, tapi nggak bisa ngilangin zat-zat kimia berbahaya seperti logam berat atau pestisida. Jadi, kalau airmu banyak kandungan kimianya, pasir silika doang nggak cukup. Kamu butuh filter tambahan yang lebih canggih.
- Gampang Mampet: Bayangin aja, kalau kamu terus-terusan nyaring air keruh, lama-lama saringan pasti penuh. Begitu juga dengan pasir silika. Makanya, dia perlu sering dicuci balik (backwash) biar nggak mampet. Kalau nggak, airnya bisa jadi nggak lancar atau malah nggak keluar sama sekali.
- Bisa Jadi Sarang Kuman: Permukaan pasir silika bisa jadi tempat tumbuh alga dan bakteri. Ini bisa bikin filter jadi kurang efektif, bahkan bisa mencemari air.
- Kurang Ramah Lingkungan: Proses nambang pasir silika bisa merusak lingkungan. Jadi, ada baiknya kita mikirin alternatif lain yang lebih berkelanjutan. Apalagi sekarang isu lingkungan lagi hot banget, kan?
AFM Solusi Cerdas dan Ramah Lingkungan

Actived Glass Filter Media, yang juga di kenal sebagai AFM, merupakan alternatif yang lebih modern dan ramah lingkungan buat filter air.
GFM ini di buat dari pecahan kaca daur ulang yang di olah jadi butiran-butiran kecil dengan ukuran yang seragam. Selain membantu mengurangi sampah, AFM juga punya beberapa keunggulan lain di bandingkan pasir silika.
Keunggulan AFM
- Ramah Lingkungan Banget: Pakai AFM berarti kita ikut mengurangi sampah kaca yang di buang ke tempat pembuangan akhir. Kita juga nggak perlu lagi menggali sumber daya alam baru.
- Lebih Jago Nyaring Air: AFM punya permukaan yang lebih luas dan bentuk yang nggak beraturan. Ini bikin dia lebih jago nyaring kotoran-kotoran kecil yang lolos dari pasir silika. Air jadi lebih jernih dan aman. Coba deh bandingin air yang difilter dengan pasir silika sama recycled glass, pasti keliatan bedanya.
- Nggak Gampang Mampet: AFM punya kemampuan membersihkan diri yang lebih baik. Jadi, kita nggak perlu sering-sering cuci balik filter. Ini hemat air dan waktu. Lumayan kan, waktu buat cuci balik filter bisa dipake buat ngopi atau nonton TV.
- Lebih Tahan Sama Kuman: AFM nggak gampang jadi sarang bakteri. Jadi, kita nggak perlu khawatir air jadi tercemar. Tapi, tetep aja, jangan lupa buat selalu jaga kebersihan filter airmu.
- Kurang Kaporit : Karena lebih bersih, kita bisa mengurangi penggunaan kaporit atau bahan kimia lain buat membunuh kuman. Air jadi lebih sehat buat kulit dan rambut. Nggak percaya? Coba deh mandi pakai air yang difilter dengan recycled glass, pasti kulitmu jadi lebih lembut.
Kekurangan AFM
- Harganya Lebih Mahal: AFM biasanya lebih mahal daripada pasir silika. Tapi, anggap aja ini investasi buat kesehatan dan lingkungan. Kayak beli mobil, yang mahal biasanya lebih nyaman dan aman.
- Nggak Selalu Ada di Mana-Mana: AFM mungkin belum tersedia di semua daerah. Jadi, kamu perlu cari tahu dulu apakah ada yang jual di tempatmu. Atau bisa langsung ke Mitra Water Surabaya
- Bisa Menaikkan pH Air: AFM bisa bikin pH air jadi naik. Tapi, ini bisa di atasi dengan alat pengatur pH. Alat ini kayak stabilisator listrik, buat jaga tegangan listrik di rumahmu tetap stabil.
- Harus Di bersihkan Dulu Sebelum Dipakai: Sebelum di pakai, AFM perlu di cuci bersih buat ngilangin debu dan sisa-sisa kaca. Jangan males ya, ini penting biar air yang kamu filter bener-bener bersih dari awal.
Detail Teknis yang Perlu Kamu Tahu (Biar Nggak Salah Pilih)
- Ukuran Butiran: Semakin kecil ukuran butiran, semakin bagus filtrasinya. Tapi, semakin kecil juga semakin gampang mampet. Jadi, pilih yang sesuai sama kebutuhanmu. Ibaratnya kayak milih ukuran baju, jangan kekecilan atau kegedean, biar nyaman di pakainya. Biasanya, untuk filter air rumahan, ukuran butiran antara 0,5 mm sampai 1 mm sudah cukup oke.
- Porositas: Porositas itu ruang kosong di antara butiran filter. Semakin berpori, semakin lancar aliran airnya. Kalau pori-porinya terlalu kecil, airnya bisa nggak keluar sama sekali. Jadi, perhatiin juga ya porositasnya. Kayak milih spons cuci piring, yang pori-porinya gede lebih gampang buat nyerap air dan sabun.
- Laju Alir: Laju alir itu seberapa cepat air bisa di filter. Pilih yang sesuai sama kebutuhan air di rumahmu. Kalau kamu butuh air banyak dalam waktu singkat, pilih filter dengan laju alir yang tinggi. Tapi, kalau kebutuhan airmu nggak terlalu banyak, laju alir yang sedang juga udah cukup. Kayak milih selang air, yang diameternya gede bisa ngeluarin air lebih banyak daripada yang kecil.
Perbandingan Singkat Efektivitas Penyaringan

Studi Kasus (Biar Lebih Kebayang):
- Contoh 1: Desa Terpencil yang Airnya Kotor Banget: Di sebuah desa di Jawa Timur, sumber air mereka itu kayak kuah soto, keruh banget! Mereka pakai filter pasir lambat dengan pasir silika yang udah di modifikasi dengan campuran zeolit. Hasilnya, air jadi lebih bersih dan aman diminum.
Mereka juga ngajarin warga cara merawat filter biar awet dan nggak gampang rusak. Ini kayak gotong royong, semua warga ikut andil buat jaga kebersihan air. Mereka bahkan bikin jadwal piket buat cuci balik filter, biar nggak ada yang males-malesan.
- Contoh 2: Pabrik Tekstil yang Limbahnya Bikin Pusing: Sebuah pabrik tekstil di Bandung punya masalah sama limbah cairnya yang warnanya kayak pelangi. Mereka pakai Actived Glass Filter yang diaktifkan dengan karbon aktif buat ngilangin warna dan zat-zat kimia berbahaya.
Hasilnya, limbah jadi lebih bersih dan bisa dipakai lagi buat nyiram tanaman atau pendingin mesin. Mereka juga jadi lebih hemat biaya karena nggak perlu beli air bersih terlalu banyak.
Ini kayak pepatah, “hemat pangkal kaya”.Mereka juga dapet penghargaan dari pemerintah karena berhasil ngurangin pencemaran lingkungan.
- Contoh 3: Kolam Renang yang Pengen Lebih Sehat: Sebuah kolam renang di Bali pengen ngurangin penggunaan kaporit karena bikin kulit perenang jadi kering dan gatal. Mereka ganti pasir silikanya dengan recycled glass dan pasang sistem ozon buat membunuh kuman.
Hasilnya, air kolam jadi lebih jernih, penggunaan kaporit berkurang drastis, dan perenang jadi lebih nyaman. Mereka juga promosiin kolam renang mereka sebagai “kolam renang sehat” buat narik lebih banyak pengunjung.
Ini kayak strategi marketing yang cerdas, sambil jaga kesehatan, sambil juga dapet untung. Mereka juga nawarin diskon khusus buat pelanggan yang bawa botol minum sendiri, buat ngurangin penggunaan botol plastik sekali pakai.
Biaya Jangka Panjang: Jangan Cuma Lihat Harga Awal
Meskipun AFM lebih mahal di awal, coba deh hitung biaya jangka panjangnya. Kamu mungkin bisa hemat uang karena nggak perlu sering beli bahan kimia, nggak perlu sering cuci balik filter, dan media filternya juga lebih awet.
Coba deh bikin tabel perbandingan biaya selama 5 tahun, pasti keliatan bedanya. Ini kayak milih investasi, yang hasilnya baru keliatan setelah beberapa tahun.
Contoh Perhitungan Biaya (Angka Cuma Ilustrasi):
Misalnya, kamu punya filter air di rumah dan airnya perlu di filter setiap hari.
Pasir Silika:
- Harga awal: Rp 100.000
- Biaya cuci balik (air dan listrik): Rp 10.000 per bulan
- Biaya penggantian pasir (setiap 6 bulan): Rp 50.000
- Total biaya selama 5 tahun: Rp 100.000 + (Rp 10.000 x 60) + (Rp 50.000 x 10) = Rp 1.200.000
Actived Glass Filter Media
- Harga awal: Rp 300.000
- Biaya cuci balik (air dan listrik): Rp 5.000 per bulan
- Biaya penggantian recycled glass (setiap 2 tahun): Rp 150.000
- Total biaya selama 5 tahun: Rp 300.000 + (Rp 5.000 x 60) + (Rp 150.000 x 2.5) = Rp 975.000
Dari contoh ini, keliatan kan kalau recycled glass lebih hemat dalam jangka panjang, meskipun harga awalnya lebih mahal. Tapi, ingat, ini cuma ilustrasi. Biaya sebenarnya bisa beda-beda tergantung kondisi air dan cara perawatanmu.
Tips Memilih dan Merawat Filter Air (Biar Awet dan Efektif):
- Cek Air di Rumahmu: Bawa sampel air ke laboratorium buat dianalisis. Jadi, kamu tahu persis kotoran apa aja yang ada di airmu. Di kota-kota besar, banyak kok laboratorium yang nawarin jasa analisis air dengan harga terjangkau. Coba deh cari di internet atau tanya temen yang udah pernah airnya.
- Konsultasi Sama Ahli: Jangan malu bertanya sama orang yang lebih tahu. Mereka bisa kasih saran yang paling tepat buat kondisi air di rumahmu. Coba deh cari forum online atau grup media sosial yang membahas tentang filter air. Di sana, kamu bisa tanya-tanya sama ahli dan pengguna lain. Atau, datengin aja toko filter air terdekat, biasanya mereka punya консультант yang bisa bantu kamu milih filter yang cocok.
- Jangan Asal Murah: Harga memang penting, tapi kualitas juga nggak kalah penting. Pilih filter yang sesuai sama kebutuhanmu, bukan cuma yang paling murah. Ingat pepatah, “ada harga, ada rupa”. Jangan sampai kamu nyesel karena beli filter murah tapi kualitasnya jelek.
- Ikuti Aturan Pakai: Baca buku petunjuknya dengan seksama. Jangan sampai salah pasang atau salah perawatan. Kalau perlu, minta tolong sama tukang ledeng buat masangin filternya biar lebih aman. Jangan sok-sokan bisa sendiri, daripada nanti malah rusak.
- Rutin Dirawat: Cuci balik filter secara teratur. Ganti media filter sesuai jadwalnya. Jangan males ya, ini penting buat
Masalah Umum dan Cara Ngatasinnya
- Airnya Bau: Kalau air hasil filter bau, berarti ada yang nggak beres sama filternya. Bisa jadi ada bakteri yang berkembang biak, atau media filternya udah kotor banget. Coba deh cuci balik filternya, atau ganti media filternya kalau udah waktunya.
- Airnya Tetep Keruh: Kalau air hasil filter masih keruh, bisa jadi ada masalah sama media filternya. Mungkin ada yang pecah atau rusak, atau ukurannya nggak sesuai sama kebutuhanmu. Coba deh periksa media filternya, dan ganti kalau perlu.
- Tekanan Air Turun: Kalau tekanan air di rumahmu tiba-tiba turun setelah pasang filter, bisa jadi filternya mampet. Coba deh cuci balik filternya, atau ganti media filternya kalau udah kotor banget.
Media Filter Tambahan, Kalau Pasir Silika atau Actived Glass(AFM) Kurang Nendang
Kadang, air di rumah kita itu nggak cuma kotor sama lumpur atau endapan. Ada juga zat-zat kimia berbahaya yang nggak bisa di ilangin cuma sama pasir silika atau Actived glass. Nah, buat ngatasin masalah ini, kita bisa nambahin media filter lain, misalnya:
- Karbon Aktif: Buat ngilangin bau, warna, dan zat-zat kimia organik.
- Zeolit: Buat ngilangin amonia dan logam berat.
- Resin Ion Exchange: Buat ngilangin kapur dan bikin air jadi lebih lembut.
Pilih media filter tambahan yang sesuai sama masalah air di rumahmu. Konsultasi sama ahli filter air buat dapetin saran yang paling tepat.
Yuk, Jaga Air Kita!
Air bersih itu hak kita semua. Jangan cuma ngandelin pemerintah buat nyediain air bersih. Kita juga bisa ikut andil dengan cara masang filter air di rumah dan merawatnya dengan benar.
Dengan begitu, kita nggak cuma dapet air bersih buat keluarga kita sendiri, tapi juga ikut jaga lingkungan dan bikin hidup kita lebih sehat. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, mulai airmu sekarang!
Semoga ini bermanfaat buat kamu yang lagi bingung milih filter air. Ingat, nggak ada jawaban yang sempurna. Pilih yang paling sesuai sama kebutuhan, anggaran, dan keyakinanmu.
Yang penting, jangan lupa buat selalu jaga kebersihan air dan lingkungan di sekitar kita. Karena air adalah sumber kehidupan. Kalau airnya bersih, hidup kita juga sehat!