Mitra Water

Solusi Kebutuhan dan Perawatan Air Anda

Air Tanah, Potensi dan Kendala yang Kita Hadapi

Air Tanah dari Aliran Sungai
Aliran Sungai

Air tanah memiliki permasalahan yang banyak muncul di sebagian besar lokasi di dunia. Kurangnya penunjang persediaan dan adanya kekeringan menjadi penyebab utama timbulnya masalah ini. Hal tersebut dapat mengancam kelestarian lingkungan, dan meningkatkan resiko bagi banyak orang yang miskin di dunia. Beberapa program seperti peningkatan pemahaman publik dan informasi ilmiah dasar tentang basis sumber daya dan untuk mendorong evolusi sistem pengelolaan air tanah memiliki peranan penting untuk mengatasi masalah ini.

Selain itu, banyak negara yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan sistem untuk mengelola air tanah. Sehingga kebijakan harus mendorong pengguna untuk menyesuaikan diri dengan kondisi kelangkaan air daripada mencoba menyelesaikan masalah air itu dengan caranya sendiri.

Sifat dan Ruang Lingkup Masalah Air Tanah

The Green Revolution, menyebabkan peningkatan produksi pangan secara dramatis, terutama di negara bagian Asia. Hal ini juga terkenal dengan istilah “revolusi sumur-tabung” karena berberapa tempat berbondong-bondong mengembangkan ekstraksi air tanah dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Jumlah sumur mekanis di India misalnya, tumbuh dari beberapa ribu, pada masa kemerdekaan pada tahun 1947, menjadi puluhan juta saat ini. Sebagai penyangga terhadap kekeringan dan variabilitas curah hujan, air tanah memainkan peran penting dalam ketahanan pangan dan mata pencaharian.

Masalah di Berbagai Penjuru Dunia

Peningkatan akses ke air tanah telah mengurangi resiko secara substansial, memungkinkan banyak petani untuk keluar dari kemiskinan. Namun, semua tunjangan semacam itu mungkin harus dibayar mahal. Pada musim panas baru-baru ini, aliran dari mata air terbesar kedua di dunia, hulu Sungai Al Khabour di Suriah, mengalami penurunan dari rata-rata jangka panjang 50 meter kubik per detik menjadi hanya beberapa meter kubik per detik.

Cerita serupa bermunculan di banyak daerah. Laporan penurunan muka air tanah 1-3 meter pertahun umumnya berasal dari sumur-sumur yang berada di daerah kering dan semi-kering. Dalam situasi ekstrim, seperti Sana’a di Yaman, akuifer yang dangkal hampir habis. Upaya untuk memanfaatkan pasokan air tanah baru di Sana’a tidak berhasil meskipun pengeboran sumur yang kedalamannya melebihi dua kilometer.

Di Timur Tengah dan Afrika Utara, tidak jarang kita temui pengeboran sumur hingga kedalaman yang cukup jauh. Secara historis, sebenarnya kondisi semacam itu hanya ada di industri minyak saja. Bahkan daerah yang tidak lembab seperti Bangladesh misalnya, menunjukkan fluktuasi permukaan air mungkin meningkat, dan air menjadi langka selama musim kemarau.

Dampak pada Kualitas

Selain itu, masalah kelangkaan dan kualitas tentu saling terkait. Pemompaan air tanah sering kali memobilisasi air yang asin atau mengandung kontaminan alami seperti arsen atau fluorida. Belum lagi jika hal ini dikombinasikan dengan peningkatan beban polutan dari pertanian, industri, dan limbah kota, pemompaan ini dapat mencemari akuifer secara permanen.

Ancaman terhadap sumber daya air tanah sudah jelas, tetapi jangkauannya jauh lebih sedikit. Di seluruh dunia, sebagian besar jaringan pemantauan air tanah relatif baru untuk mengumpulkan sejumlah data yang terbatas tentang ketinggian air dan parameter kualitas air dasar. Data rinci tentang kualitas air dan polutan jarang tersedia kecuali ada kaitannya dengan masalah lokal tertentu.

Data juga sering tidak tersedia pada komponen penting dari keseimbangan air — seperti ekstraksi air tanah, evapotran-spirasi dari vegetasi asli, dan aliran yang masuk kedalam akuifer. Selain itu, data tentang perubahan level air dapat menjadi petunjuk. Akuifer dapat membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk mencapai keseimbangan saat terganggu. Akibatnya, penurunan level air dalam jangka pendek tidak selalu mengindikasikan cerukan atau pengambilan air secara berlebihan.

Meskipun demikian, perubahan dan fluktuatif level air adalah faktor terpenting yang mempengaruhi akses ke air tanah yang digunakan untuk lingkungan dan manusia. Untuk petani kecil di sepanjang Sungai Gangga, dalam wadah yang jenuh di bawah lahannya sangat tidak relevan. Karena yang mereka pedulikan adalah adakah atau tidak adanya air yang tersedia dalam jarak puluhan meter jauhnya dari yang mampu mereka pompakan. Saat level menurun di bawah atau berfluktuasi di luar kisaran tersebut, petani kehilangan akses ke irigasi dan kebutuhan rumah tanggapun dapat kehilangan akses untuk air minum. Fluktuasi sama-sama penting bagi perspektif lingkungan.

Aliran Air dan Pengaruhnya

Aliran sungai dan lahan basah seringkali tergantung dari permukaan air tanah yang tinggi. Bahkan penurunan musiman yang sederhana pun bisa sangat mempengaruhi bagian permukaan air. Kualitas air juga terpengaruh saat mengubah level mobilisasi air berkualitas rendah serta adanya genangan air dan masalah salinisasi lainnya.

Dari perspektif penggunaan saat ini, interaksi dinamika antara tingkat air tanah, pola aliran bawah tanah, bagian permukaan air, dan jarak akses jauh lebih penting daripada keseimbangan secara keseluruhan antara ekstraksi dan pengisian ulang dalam akuifer. Selain itu, dinamika ini sangat bervariasi, sangat bergantung pada kondisi lokal, dan sering terlewat dalam kumpulan data yang terkumpul pada departemen perairan.

Pilihan untuk Mengelola Air Tanah

Kurangnya informasi dan pemahaman tentang dinamika air tanah menjadi tantangan besar bagi mereka yang mengembangkan sistem pengelolaan yang efektif. Tantangannya bersifat sosial sekaligus teknis. Tanpa data dan pemahaman masalah yang sama, konsensus sosial untuk menerapkan keputusan dan kepastian dalam pengelolaan air tanah sering kali sulit untuk bisa tercapai.

Adanya perkiraan yang standar untuk mengurangi kelebihan pengambilan air tanah, misalnya. Sering kali kita membutuhkan pengukuran semua sumur, pembentukan hak untuk pemakaian air secara resmi, dan mekanisme regulasi serta ekonomi untuk menurunkan ekstraksi ke tingkat yang berkelanjutan.  Kemajuan sementara menuju tujuan ini telah ada di beberapa negara yang kekurangan air seperti Yordania dan Israel. Bahkan juga terdapat pada situasi yang lebih rumit seperti di lokasi-lokasi (seperti India) dengan puluhan juta sumur dan dengan kondisi yang sangat bervariasi bahkan di tingkat lokal.

Sekali pun di tempat yang pengelolaannya paling maju, secara sosial dan politik sulit untuk mengurangi pengambilan air tanah menjadi level berkelanjutan atau kontinu. Umumnya sumur yang tersebar bersifat pribadi. Menginventaris sumur dan memantau proses ekstraksi adalah hal yang salah. Mengurangi penggunaan untuk tingkat berkelanjutan di daerah-daerah kering yang sering membutuhkan pengurangan substansial pada ekstraksi , memiliki dampak ekonomi dan sosial yang luar biasa. Akibatnya, pemerintah cenderung tidak memaksakan untuk pengurangan.

Tindakan dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Bagaimana resiko yang muncul terhadap sumber daya air tanah dapat teratasi? Kebanyakan ahli menganjurkan pengembangan sistem manajemen terpadu yang komprehensif. Meskipun penting, upaya tersebut membutuhkan data jangka panjang tentang kondisi akuifer bersama dengan kapasitas kelembagaan yang mapan yang tidak tersedia di banyak daerah.

Oleh karena itu, inisiatif pengelolaan terintegrasi jarang membuahkan hasil dalam jangka pendek. Pendekatan alternatif khususnya yang mendorong populasi untuk beradaptasi dengan kondisi kelangkaan air dan untuk mengurangi tekanan pada basis sumber daya sangat penting adanya. Strategi penanggulangan yang ada seperti migrasi penduduk keluar dari pedesaan ke perkotaan, seiring dengan pengembangan sistem ekonomi non pertanian, merupakan titik awal untuk mengurangi tekanan di wilayah yang tingkat kebutuhannya tinggi.

Meskipun strategi tersebut tidak menjamin keberlanjutan basis sumber daya, strategi tersebut dapat memberikan ruang bernapas yang penting untuk pengembangan lembaga manajemen dalam jangka panjang!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *