Mesin RO Kapasitas 1000GPD
Mesin RO Kapasitas 1000GPD merupakan mesin untuk pengolahan air tawar dengan angka TDS tinggi menjadi jauh lebih rendah. RO adalah teknik yang berperan untuk menurunkan kadar kandungan terlarut dalam air atau yang lebih kita kenal dengan TDS. TDS adalah singkatan dari total dissolved solid yang memiliki satuan ppm atau mg/l yang menjelaskan kandungan partikel pada air.
Umumnya mesin ini memiliki fungsi untuk menyediakan air yang memiliki karakteristik rendah mineral atau lebih kita kenal dengan istilah demin. Air ini memiliki sifat yang memiliki kandungan mineral rendah sehingga bisa berfungsi sebagai katalis yang lebih baik untuk pencampuran. Selain itu, dengan tambahan beberapa cartridge mineral alami, air ini dapat kita manfaatkan sebagai air siap minum.
Mesin ini mampu mengolah air baku berjenis air tawar, baik air PDAM atau air sumur, selama memiliki kandungan TDS <1000 ppm. Apabila kondisi air baku melebihi dari angka TDS tersebut maka kami sarankan menggunakan jenis lain. Tersedia RO air payau untuk pengolahan air payau menjadi air demin dan RO air laut untuk pengolahan menjadi air tawar.
Mesin RO Kapasitas 1000GPD
Mesin RO Kapasitas 1000GPD setara dengan kapasitas 0,1 kubik per jam atau sekitar 100 liter per jam dengan operasional 24 jam. Namun, perlu menjadi pertimbangan kita, bahwa pompa pada mesin memiliki rekomendasi waktu pengoperasian maksimal 8 jam. Sehingga setiap harinya kita akan mendapat minimal sebanyak 800 liter per hari, hal ini juga akan mempertahankan kondisi dari membran.
Penggunaan membran pada mesin RO sudah merupakan hal lazim, karena membran merupakan media filtrasi bertekanan. Selain RO, teknik lain yang juga menggunakan media membran adalah UF (ultrafiltrasi) dan NF (Nanofiltrasi) yang juga menggunakan tekanan dalam pengoperasiannya. Untuk UF dan NF, TDS pada air hasil tidak dapat serendah RO namun kuantitas air hasil olahan umumnya jauh lebih banyak dari RO.
RO memiliki perbandingan air hasil dan air buangan paling maksimal adalah 50:50 dengan sistem double stage. Adapun sistem UF, memiliki air buangan hanya 10% dari input air masuk sehingga menghasilkan air permeate mencapai 90%. Sementara Nanofiltrasi mampu menghasilkan antara 70-80% air hasil dengan angka TDS yang lebih rendah dari UF.