
Kebocoran distribusi air bersih berawal dari banyak faktor mulai dari usia dari sistem distribusi hingga minimnya perhatian pada desain awal.
Usia sistem yang menua akan menyebabkan beberapa isu pada sistem dari tiga sisi yaitu, keandalan, keselamatan dan juga efisiensi. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Yang mana, artinya sistem yang sudah berumur akan menjadi tidak atau kurang bisa kita andalkan untuk menjawab tantangan dan dinamika ke depan. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Demkian juga, sistem yang sudah usang akan beresiko pada keselamatan kerja dan juga keselamatan dari pengguna air.
Dan tak lupa, faktor efisiensi yang pasti akan terdampak atas penurunan performa dari sistem yang sudah berumur yang tentunya akan menyebabkan kerugian. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Air bersih yang terbuang percuma justru akan memberikan beban dan tekanan pada ketersediaan air bersih.
Sumber air bersih yang sudah semakin menipis juga akan semakin parah dengan adanya sebagian jumlah air yang terbuang karena kebocoran. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Sejatinya kendala sumber air bersih berawal dan terjadi karena beberapa faktor sebagai berikut
Perubahan Iklim
Pengaruh dari perubahan iklim pada ketersediaan air bersih mudah terlihat dari mulai banyaknya penampungan air yang mengering. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Hal ini terjadi karena suhu di bumi menjadi lebih hangat dan tentunya mempercepat penguapan air.
Namun, kondisi percepatan penguapan air ini nyatanya tidak teriringi dengan kecenderungan terbentuknya awan, sehingga curah hujan juga tidak meningkat. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Kondisi ini akan lebih parah lagi manakala panjangnya musim kering atau musim panas, menjadikan vegetasi mati.
Vegetasi inilah yang sejatinya berperan dalam pengaliran air menuju titik terjauh dari kerak bumi untuk menyimpan air.
Dan karena air ini tersimpan dalam badan tanah, maka hal ini akan menghindarkan air dari penguapan, tidak seperti yang terjadi di danau atau sungai. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Namun, manakala laju deforestasi juga semakin kencang dan tidak terarah karena pembangunan, maka kondisi ini akan semakin parah. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Pasalnya, manusia berkejaran dengan waktu, dan senantiasa dalam keputusan yang dilematis antara menyelamatkan diri sendiri atau menyelamatkan bumi. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Pengambilan Berlebih Terhadap Sumber Air
Sumber air yang ada memang merupakan sumber yang terbaik yang bisa menjadi bahan baku utama untuk semua kegiatan.
Pasalnya, sedikit dari kita yang pernah berpikiran, bahwa sumber ini bisa saja habis apabila kita tidak menerapkan kebijakan pengambilan yang bertanggung jawab. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Pengambilan berlebih pada sumber air akan berpengaruh pada lingkungan sekitar yang juga berkaitan dan bergantung dengannya. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Dari sini sejatinya, manusia memainkan peran penting untuk mendistribusikan potensi sumber daya air ke daerah yang sejatinya lebih membutuhkan. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Namun, praktik nyatanya, kondisi kehidupan menghalangi manusia dari berbuat sesuai dengan kebutuhan hidup manusia secara umum. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Potret yang kita temukan adalah, manusia bergerak semakin lama semakin mengarah pada individualisme dan mengabaikan peran serta sebagai agen sosial. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Tidak sedikit kita temukan wilayah yang kaya dengan sumber air memanfaatkan sumber air dengan tidak bertanggung jawab, dan wilayah kekurangan air sama sekali tidak tersentuh. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Intinya adalah, mereka perlu berjuang untuk diri-diri mereka sendiri mengatasi masalah air yang mereka hadapi.
Deforestasi yang Memperburuk Keadaan
Laju deforestasi seakan selalu sejalan dengan pengembangan sebuah wilayah menjadi wilayah kawasan bisnis dan perdagangan. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Potret lingkungan akan semakin tergerus manakala lahan-lahan penyandang ekosistem berubah menjadi deretan beton-beton dan kawasan hunian serta perkantoran. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Meski bukan berarti menekan laju deforestasi artinya menolak kemajuan dan perkembangan, dampak deforestasi tetap harus berada dalam pertimbangan. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Sebab, seperti yang kita jelaskan sebelumnya, deforestasi akan semakin memperburuk keadaan karena akan semakin mempercepat perubahan berskala besar. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Perubahan iklim juga akan terjadi lebih cepat dan masif manakala laju deforestasi kian cepat sementara perpindahan transisi energi bersih tidak kunjung terlihat. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Mudahnya, pembangunan yang terus berjalan akan menghasilkan emisi, emisi ini tidak dapat teratasi dengan vegetasi karena vegetasi telah hilang. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Vegetasi yang hilang karena deforestasi, akan menyebabkan emisi tidak terserap yang berdampak pada rusaknya lapisan ozon dan menyebabkan efek rumah kaca. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Saat efek rumah kaca sudah semakin parah, suhu meningkat, air permukaan semakin cepat menguap, dan sumber air akan mulai hilang satu per satu. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Saat reboisasi akan dilakukan, perlu air untuk menghidupkan lahan, namun di kala itu, air sudah semakin menipis, sehingga, kepentingan akan air menjadi perebutan. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Lingkungan atau hidup, ini yang akan tersisa, dan bukan lingkungan hidup, jika lingkungan kita pilih maka kita kehilangan hidup, jika hidup kita pilih maka kita kehilangan lingkungan.
Polusi yang Membebani Proses Pengolahan
Sesuatu yang begitu kompleks sehingga mungkin segala cara untuk mencarikan solusi akan masalah ini juga semakin sulit, karena tidak adanya kesadaran.
Nyatanya, kebiasaan dumping air limbah baik industri maupun domestik, masih menjadi kebiasaan sebagian besar manusia, terutama masyarakat di negara berkembang.
Kebiasaan ini semakin membebani proses pengolahan dan juga pendistribusian, karena air akan semakin penuh dengan polusi.
Air yang penuh polusi, akan mempengaruhi saluran instalasi distribusi air dengan adanya logam berat yang terkandung di dalam air.
Perubahan Topografi Tanah dan Pencairan Gletser Es
Hal ini bisa terjadi karen interaksi dengan kegiatan manusia yang akhirnya berpengaruh pada, secara umum, kerusakan lingkungan, terutama vegetasi.
Pengendalian akan perubahan kegunaan lahan seharusnya benar-benar diatur secara terbatas sehingga, laporan pertanggung jawaban pengguna lahan dapat lebih mudah terawasi.
Meski, memang hal ini terlihat kurang menarik, karena tentunya akan menghambat laju perkembangan dan tentunya laju pertumbuhan ekonomi.
Sekali lagi, keputusan memang dilematis, di mana untuk sebagian orang, pundi-pundi kepentingan pribadi menjadi fokus utama namun sebagian lainnya merasakan dampak yang nyata.
Perubahan nyata ini berdampak pada penurunan kualitas air dan juga penurunan kapasitas dari sumber daya air, misalnya, danau atau sungai, bisa saja terdampak oleh aktivitas manusia.
Dampak pada danau dan sungai ini akan menjadi sangat berbahaya manakala sudah bersinggungan dengan air, mulai dari penurunan jumlah hingga penurunan kualitas.
Salah satu dampak berantai lain dari perubahan iklim salah satunya adalah pencairan gletser es yang masuk ke dalam lautan, sehingga merubah kondisi air laut.
Hal ini merupakan pemandangan yang lazim kita temui beberapa tahun terakhir dan menjadi perhatian sebagian besar peneliti.
Perubahan drastis ini dapat berdampak pada banyak hal seperti rantai makanan dan berbagai jenis siklus yang ada.
Salah satu efek nyata juga yang sekarang sedang terjadi yaitu fenomena super El-Nino yang mengakibatkan kemarau berkepanjangan.
Akibat dari panjangnya durasi dari musim kemarau, menyebabkan berbagai daerah dengan curah hujan rendah mengalami krisis air bersih.
Air bersih yang menjadi kebutuhan bagi pengairan untuk tanaman-tanaman penyandang kekuatan pangan mulai mengalami penurunan hasil panen.
Dengan menurunnya hasil panen maka bisa kita asumsikan bahwa akan ada kenaikan harga dari bahan pangan.
Kenaikan ini nantinya akan berpengaruh pada banyak sektor hingga akhirnya menggeser prioritas pemeliharan instalasi distribusi air.
Manajemen Pengolahan Air yang Tidak Efisien, Pembahasan Kebocoran Distribusi Air Bersih
Dan poin ini yang menjadi fokus pembahasan kita kali ini bagaimana peran dari pengolahan air yang tidak efisien menjadikan berbagai masalah muncul.
Salah satu dari kondisi ini adalah pendistribusian air dengan kondisi yang kurang baik sehingga memungkinkan adanya titik-titik yang mengalami kebocoran.
Kebocoran, secara umum, masih menjadi kendala utama yang sering kita dapati di wilayah beriklim tropis, dan kebanyakan berada di Asia.
Minimnya perawatan pada instalasi pendistribusian air ini umumnya berasal dari desain awal yang menyulitkan pekerja dalam melakukan perawatan.
Umumnya, instalasi pendistribusian air di negara berkembang, menggunakan desain dengan konsep lama dan juga material dengan teknologi lama.
Pengenalan teknologi baru di kawasan Asia memerlukan sosialisasi dan penguat kebijakan yang justru lebih memakan banyak biaya daripada biaya investasinya.
Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk senantiasa memiliki pola pikir yang mengarah pada tujuan yang sama dalam mewujudkan pengolahan air yang efisien.
Efisien bukan hanya berarti soal besaran biaya di awal investasi, melainkan juga prospek ke depan dalam menghadapi tantangan perubahan kondisi.
Pertumbuhan Populasi
Populasi manusia akan terus bertambah seiring dengan semakin tingginya angka harapan hidup, kecenderungan pertambahan populasi akan berjalan beriringan.
Pertumbuhan populasi tentunya juga beriringan dengan pertumbuhan kebutuhan konsumsi manusia, salah satunya adalah air.
Konsumsi manusia akan air bisa kita bayangkan akan senantiasa bertambah satu hingga dua kali lipat setiap ada kelahiran baru.
Artinya, hal ini secara perhitungan matematis, tentu akan mengurangi cadangan dari stok ketersediaan sumber air bersih.
Bukan hanya itu, juga kebutuhan bertambah, secara otomatis, instalasi juga mungkin akan bertambah baik jumlah dan juga jarak.
Titik distribusi terjauh yang mungkin tidak sejauh sekarang, desain dan kerumitan instalasi yang tidak serumit sekarang, semuanya adalah efek dari pertambahan populasi.
Distribusi Air yang Bisa Kita Andalkan Mengurangi Kebocoran
Mengandalkan distribusi yang ada dengan usia instalasi yang sudah berumur tentunya akan menimbulkan beberapa masalah.
Kesulitan perawatan adalah hal yang paling utama ketika berhadapan dengan instalasi distribusi air yang sudah berumur.
Umumnya, instalasi yang sudah berumur memiliki kondisi dinding perpipaan yang kurang baik karena masih menggunakan material yang tidak tahan korosi.
Pemilihan Material yang Tepat Guna
Korosi pada dinding perpipaan sangat umum terjadi pada instalasi yang menggunakan pipa dengan bahan besi.
Dan ini beralasan karena keumuman bidang konstruksi bangunan kala itu yang masih belum menemukan teknologi material pipa yang lebih baik.
Selain masalah ketahanan terhadap korosi, kondisi tekanan dalam instalasi perpipaan juga dapat menyebabkan kebocoran termasuk pipa-pipa model baru.
Tekanan pada air ini dapat terjadi manakala permukaan dinding dalam pipa memiliki tumpukan endapan yang menebal dari waktu ke waktu.
Penebalan ini menyebabkan luas permukaan dalam pipa semakin sempit dan tentunya pada titik tertentu akan memiliki penyumbatan.
Penyumbatan ini umumnya akan teratasi dengan mengaplikasikan tekanan lebih tinggi yang juga akan meluruhkan penebalan endapan.
Namun, seketika endapan yang ada luruh, selisih tekanan yang terjadi secara tiba-tiba sering kali menyebabkan keretakan pada dinding pipa.
Keretakan itulah yang menyebabkan kebocoran, yang apabila tidak segera kita tangani dapat menjadi jalan masuk bagi kontaminasi mikroorganisme.
Kontaminasi tersebut pada akhirnya akan menyebabkan pengolahan air yang sebelumnya menjadi sia-sia karena kontaminasi yang terjadi pada titik kebocoran.
Faktor Perawatan yang Kerap Diabaikan
Umumnya titik kebocoran ini berada pada kondisi yang sukar ditemukan, karena debit air yang tidak berkurang, dan juga kondisi instalasi yang menyulitkan.
Secara umum, pipa-pipa distribusi air bersih berada di bawah tanah dan tertimbun oleh tanah, sehingga jika terjadi kebocoran, tentu kontak langsung dengan tanah tidak terhindar.
Namun, untuk menangani hal ini, memerlukan perencanaan yang betul-betul matang, sebagaimana di beberapa negara instalasi air bukan hanya sekedar pipa.
Distribusi air yang mumpuni umumnya berkaitan dengan sistem selokan yang juga terintegrasi dengan sistem penyaluran.
Sistem penyaluran ini umumnya berada pada sistem selokan yang berada di bawah tanah sebuah perkotaan, sehingga ketika ada masalah maka penyelesaian lebih terfokus.
Berbeda dengan pola desain tradisional yang menggunakan konsep desain ala kadarnya, dengan fokus utama terpasangnya instalasi air bersih, konsep demikian lebih berkelanjutan.
Hal ini dapat kita lihat pada potret kota-kota maju yang bahkan mereka juga memanfaatkan kembali air limbah domestik yang masuk ke dalam selokan.
Sehingga dengan demikian, kebocoran juga akan terus dalam pengawasan, sehingga tidak terjadi kehilangan air pada instalasi air bersih.
Distribusi Air yang Aman Mengurangi Kebocoran
Begitu halnya dengan sisi keamanan, tentunya dengan konsep selokan terintegrasi ini, akan jauh dari kecelakaan yang mengakibatkan pemutusan distribusi.
Meski demikian, tentunya desain dengan konsep seperti ini juga harus mempertimbangkan aktivitas pergerakan seismik dari dalam tanah.
Hal ini bertujuan untuk mencegah titik-titik utama distribusi mengalami kerusakan parah manakala terjadi bencana seperti gempa bumi.
Penggunaan material yang elastis namun kuat dan kokoh juga perlu menjadi pertimbangan manakala akana melakukan pembangunan sistem distribusi air bersih.
Material yang tersedia sebagai pipa saluran distribusi sekarang bahkan memiliki gabungan dari beberapa material yang kita kenal dengan istilah multilayer.
Pipa multilayer ini memiliki ketahanan lebih baik untuk perpipaan khususnya di dalam rumah.
Keunggulan dari pipa multilayer adalah ketahanan terhadap suhu serta lapisan aluminium di dalam pipa yang menjadikan pipa lebih kokoh.
Distribusi Air yang Efisien Mengurangi Kebocoran
Kebocoran bisa terjadi karena banyak faktor salah satu yang umum menyebabkan kebocoran adalah ketidaksesuaian antara material dengan kondisi operasional.
Sering terdapat komponen yang terkesan memaksakan pada poin ini, sehingga, kebocoran terjadi umumnya pada fitting-fitting saluran distribusi.
Kebocoran juga umum terjadi manakala saluran perpipaan terpapar kondisi operasional yang berbahaya bagi lapisan permukaan dinding pipa.
Poin ini juga sering kali diabaikan dan hanya bersifat reaktif dan tidak pro-aktif dalam menyelesaikan msalah distribusi yang ada.
Padahal sejatinya, hal seperti ini bisa kita cegah dengan menggunakan komponen dan material yang tepat guna pada saat awal perencanaan.
Namun, secara umum memang sebagian besar berlandaskan perhitungan ekonomis sehingga, kebanyakan penggunaan komponen tidak sesuai kondisi kerja.
Hasilnya adalah kebocoran yang tidak terhindarkan dan secara umum baru terjadi setelah sekian tahun pemakaian, dan beralasan karena faktor usia. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Meski faktor usia dari sebuah instlasi juga merupakan poin penting tersendiri, tapi sejatinya hal ini tidak selalu menjadi faktor utama kebocoran. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Karena, sejaitnya, kebocoran terjadi terbanyak karena faktor kelalaian akan potensi permasalahan yang akan timbul di kemudian hari. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Kesimpulan
Permasalahan kebocoran pada instalasi distribusi air bersih merupakan hal yang dianggap wajar pada instalasi distribusi.
Meski demikian, anggapan ini harus kita hilangkan karena kondisi sumber daya air bersih yang siap pakai dari air tanah semakin lama semakin terkuras. Kebocoran Distribusi Air Bersih
Hal ini tentu akan menyulitkan kita ke depan apabila praktek melalaikan hal-hal sepele masih tetap kita lakukan.
Karena bukan tidak mungkin, negara beriklim tropis seperti Indonesia suatu saat akan mengalami kesulitan air bersih, bukan karena tidak ada air, tapi karena air yang ada tidak layak.